Gojekpalembang - Motif pembunuhan Edwar Limba (35) masih menjadi tanda tanya besar.
Banyak dugaan yang muncul ke permukaan, salah satunya seperti yang diutarakan oleh Kriminolog asal Palembang, Hj Dr Sri Sulastri SH MHum.
Menurutnya, jika dilihat dari kronologis peristiwa pembunuhan dan situasi di Palembang baru-baru ini, diduga pembunuhan Ewa, sapaan akrab Edwar Limba.
Masih terkait kisruh antara taxi online dan angkot konvensional.
Sebab, jika pun pembunuhan karena perampokan dengan alasan materi, menjadi tanda tanya besar kenapa mobil korban tidak ikut diambil tapi dibuang ke semak-semak di Daerah Talang Betutu, Sukarame.
Justru yang hilang adalah dompet dan handphone korban, yang kemungkinan diambil untuk menghilangkan
identitas korban.
identitas korban.
"Saya lihat ini seperti psywar dari oknum sopir angkot. Jadi mereka ini menunjukkan kekuatan mereka, ini loh akibatnya kalau masih berani-berani tarik penumpang," katanya, Jumat (25/8).
Menurutnya, sebagai antisipasi terjadinya tindak kejahatan, pihak angkutan online sebenarnya menggunakan teknologi tombol "Alarm Darurat" sepertihalnya yang dipakai di pesawat.
Jadi dengan demikian, para driver yang merasa ada kejanggalan atau terancam nyawanya, bisa menekan tombol alarm darurat tersebut.
Ataupun bisa juga dengan teknologi lainnya yang fungsinya memberitahukan sinyal bahaya kepada polisi atau paling tidak ke rekan-rekan driver lainnya.
"Sekarang kan teknologinya sudah maju, terlebih bagi perusahaan angkutan online harusnya bisa mengantisipasi aksi kejahatan yang akan drivernya," jelas Sri.
Dikatakan, dugaan motif kebencian dari oknum sopir angkot seharusnya tidak perlu terjadi jika masing-masing pihak bisa saling mengerti.
Khususnya bagi para para sopir angkot konvensional yang harusnya bisa lebih bijak, karena bagaimana pun juga kemajuan teknologi tidak bisa dibendung.
Hingga sistem transportasi pun berubah yang awalnya diorder secara manual, kini masyarakat punya pilihan lain yakni secara online.
"Tinggal lagi hal inilah yang mesti diupayakan sama-sama oleh seluruh pihak terkait, agar angkutan online dan angkutan konvensional ini bisa saling bersinergi," tuturnya.
Sementara Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, mengakui belum bisa memastikan motif pelaku menghabisi nyawa Ewa.
Pihaknya pun tidak ingin berandai-andai, meski kejadian tersebut kerap dikait-kaitkan dengan aksi pengurusakan
yang dilakukan sopir angkot konvensional.
yang dilakukan sopir angkot konvensional.
"Kita tidak boleh berandai-andai ke sebelum tertangkap. Motif pembunuhan masalah demo (angkutan online) atau bukan, baru ketahuan jika pelakunya sudah tertangkap," jelasnya.
Namun Wahyu meminta kepada para driver online dan masyarakat secara umum, agar tidak terlalu was-was setelah kejadian ini.
Sebab, kepolisian bersama-sama TNI, Pemprov dan Pemkot, terus berupaya menjaga keamanan Kota Palembang, dengan menggelar patroli dan razia rutin.
Hanya saja, ia tetap berpesan agar driver online khususnya, dapat lebih berhati-hati juga dalam
mengambil orderan penumpang.
mengambil orderan penumpang.
"Jangan terima orderan yang tidak masuk akal, contohnya ada driver bilang; ada yang minta diantar Lapas Merah Mata, ngapain jauh-jauh ke sana. Jadi order itu dia tolak, sebagai bentuk antisipasi," ucapnya.
Labels:
Berita
Thanks for reading Ngeri! Terkuak Jejak Pembunuhan Ewa, Benarkah Dia Hanya Tumbal. Please share...!
0 Comment for "Ngeri! Terkuak Jejak Pembunuhan Ewa, Benarkah Dia Hanya Tumbal"